Garasi merupakan bagian dari rumah yang menjadi lokasi penyimpanan mobil
kesayangan. Biasanya garasi memiliki dinding dan pintu sehingga
menciptakan ruang khusus, sedangkan car port hanya berbentuk lahan yang
diberi atap.
Sebagai tempat penyimpanan mobil, tentu garasi haruslah memenuhi fungsi
sebagai tempat yang baik untuk menyimpan mobil Anda. Begitu pula sebagai
tempat untuk menyimpan peralatan atau perkakas.
Umumnya garasi dihadirkan desainer interior tanpa ada desain khusus
untuk mempertimbangkan fungsi lain dari garasi. Termasuk
mempertimbangkan budget. Makanya seringkali garasi hadir apa adanya, dan
pemilik rumah akhirnya hanya mengakali ruang yang ada untuk
memaksialkan fungsi garasi.
Seperti material lantai, saluran udara, pencahayaan, ruang penyimpanan,
keamanan, sejatinya harus dipersiapkan secara khusus sejak proses
perancangan.Tata letak kendaraan pun akhirnya bersinggungan dengan
fungsi garasi sebagai penyimpanan barang. Seringkali muncul masalah
untuk mengambil barang di lemari penyimpanan ketika mobil terparkir.
Malah posisi mobil dikorbankan agar pintu lemari dapat terbuka.
Karenanya kami tergelitik untuk mengumpulkan desain garasi. Kami pun
mengajak mahasiswa dari universitas terkemuka untuk menyajikan desain
garasi tanpa batasan ide. Mereka pun dapat mengeksplorasi desain garasi
semaksimal mungkin agar dapat menampilkan garasi yang ideal, menarik dan
tetap fungsional.
Mereka adalah mahasiswa dari jurusan Desain Interior dari Institut
Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Kharista Astrini Sakya, mahasiswi Magister Desain Interior Fakultas Seni
Rupa dan Desain ITB, menyajikan desain bernama G-Box. Sedangkan Leonita
Citra Anggraeni, mahasiswi Jurusan Desain Grafis Fakultas Desain
Komunikasi Visual UMN menyajikan garasi minimalis. Seperti apa
desainnya?
Kharista Astrini Sakya (Desain Interior ITB)
Kharista, mahasiswi yang berkampus di Bandung ini menyajikan desain
bernama G-Box dengan konsep kreatif, fungsional, aman, dan nyaman.
Garasi ini hadir dengan bentuk yang simpel, tapi penuh dengan fitur
fungsional.
G-Box ini berdimensi panjang 6 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 3 meter.
Dengan dimensi itu garasi ini memiliki kapasitas 2 mobil, 2 sepeda
motor, dan 2 sepeda.
"Semua kriteria garasi yang layak, saya sajikan dengan tema simpel dan
ramah lingkungan. Simpel dalam pemilihan bentuk dan warna. Ramah
lingkungan ditunjukkan dengan pemilihan material dan penggunaan roof top
dan vertical garden," ujar Kharista.
Kharista, mahasiswi yang berkampus di Bandung ini menyajikan desain
bernama G-Box dengan konsep kreatif, fungsional, aman, dan nyaman.
Garasi ini hadir dengan bentuk yang simpel, tapi penuh dengan fitur
fungsional.
G-Box ini berdimensi panjang 6 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 3 meter.
Dengan dimensi itu garasi ini memiliki kapasitas 2 mobil, 2 sepeda
motor, dan 2 sepeda.
"Semua kriteria garasi yang layak, saya sajikan dengan tema simpel dan
ramah lingkungan. Simpel dalam pemilihan bentuk dan warna. Ramah
lingkungan ditunjukkan dengan pemilihan material dan penggunaan roof top
dan vertical garden," ujar Kharista.
Roof top dan vertical garden ini merupakan bentuk awareness Kharista
terhadap isu green design yang akhir-akhir ini sedang marak dilakukan
para desainer interior. Atap ini juga dilengkapi dengan kaca agar mampu
memberikan cahaya tanpa perlu menyalakan lampu di siang hari.
Untuk memberikan kesan lega dan lapang, Kharista menyematkan dinding
dengan bidang kaca setebal 2 x 5 mm agar cahaya alami dapat masuk. Tentu
ketebalan kaca ini didesain dengan mempertimbangkan faktor keamanan.
Untuk pintu garasi, Kharista menggunakan konsep rolling door dari kayu
pres yang disusun bersekat agar garasi memiliki exhaust yang natural
tanpa perlu menyematkan exhaust fan. Rolling door tersebut juga
menggunakan sistem motor elektrik agar mampu membuka dan menutup dengan
remote control dari dalam mobil.
Di bagian dinding lainnya, garasi ini memiliki kompartemen atau lemari
penyimpanan yang terintegrasi dengan dinding. Pintu geser pun digunakan
agar pengguna dapat lebih mudah mengakses perlengkapan yang disimpan di
lemari. Di dalam kompartemen itu pun terdapat lemari kecil yang memiliki
roda yang dapat dikeluarkan sewaktu-waktu (loose-furniture) bila
diperlukan untuk membawa tools.
Lantai garasi didesain menggunakan bahan vinyl agar mudah dibersihkan
dari noda ban mobil dan tetesan air dari mobil. Yang unik adalah adanya
lantai berputar di satu bidang lantai yang dapat memutar lantai ke arah
yang diinginkan. Menurut Kharista hal itu akan memudahkan pengguna mobil
ketika akan mengeluarkan kendaraan dari garasi.
Fitur fungsional lainnya yakni dongkrak elektrik yang akan mengangkat
kendaraan Anda, sehingga memudahkan jika ingin mengganti ban ataupun
mengakses kolong kendaraan. Kharista pun melengkapi garasinya dengan
stiker dengan pola lapangan basket dan ring basket agar bisa digunakan
untuk bermain basket ringan bersama keluarga.
Tak hanya itu, untuk menyajikan nilai estetis pada garasinya terdapat lantai kaca di sekeliling pemutar yang diisi lampu sorot.
Leonita Citra Anggraeni (Desain Grafis UMN)
Dengan konsep minimalis, desain ini realistis untuk diaplikasikan pada perumahan termasuk model cluster.
Desain Leonita ini lebih menyesuaikan dengan ukuran perumahan cluster dan memaksimalkan fungsi dari sebuah garasi.
Dengan ukuran garasi 3 x 5,5 m dan ukuran carport 6 x 5,5 m, sangatlah
realistis dengan ukuran dari perumahan cluster yang tersedia pada saat
ini.
Bukan suatu hal yang asing jika dalam sebuah keluarga memiliki kendaraan
lebih dari satu. Oleh sebab itu disainer memberikan space carport lebih
luas untuk menjajarkan mobil lainnya yang dimiliki.
Pertanyaannya, kenapa luas bangunan garasi lebih kecil dari carport yang
tersedia? Inilah keunikan dari desain tersebut. Perumahan cluster hanya
memiliki luas tanah yang terbatas, sehingga luas tanah yang tersisa
dari garasi bisa dimafaatkan untuk memperluas bagian ruang tamu.
Kelebihan dari konsep garasi minimalis ialah menuangkan kesederhanaan,
kerapian dan kebersihan dalam garasi. Dengan begitu desainer pun membagi
ruang penyimpanan peralatan menjadi dua bagian yaitu tempat penyimpanan
terbuka dan tertutup, agar peralatan dapat tertata dengan rapi.
Pada ruang penyimpanan terbuka disediakan 2 tools hanger dengan ukuran
200 x 50 cm dan 150 x 150 cm. Hanger pertama digunakan untuk menempatkan
kunci pas (wrench tools). Pasalnya peralatan kunci-kunci ini kerap
dibutuhkan ketika pemilik kendaraan ingin mengecek kendaraannya.
Sehingga dengan menempatkan wrench tools pada tools hanger, sangat
memudahkan pemilik kendaraan untuk mendapatkannya.
Tools hanger kedua difungsikan untuk menempatkan peralatan kebersihan garasi tersebut.
Untuk ruang penyimpanan tertutup, Leonita menyediakan tools cabinet
dengan ukuran 100 x 50 x 100 cm dan boks serbaguna berukuran 50 x 50 cm
agar peralatan tertata dengan rapi. Pada tools cabinet bisa digunakan
untuk menyimpan peralatan yang berukuran sedang seperti mini kompresor,
vacuum cleaner dan water pressure engine.
Sedangkan untuk boks serbaguna dapat digunakan untuk menyimpan peralatan
car care. Boks serbaguna ini disediakan rak dengan ukuran 50 x 250 cm.
Sentuhan konsep green pun dituangkan pada bagian carport. Adanya zat CO2
dari sisa pembakaran kendaraan pada ruang lingkup garasi dan carport,
dapat dinetralkan dengan tanaman rambat pada tembok carport.
Sementara lantai carport menggunakan grass-block yang berfungsi sebagai
jalur pembuangan air. Sehingga ketika mencuci mobil di carport, air dan
kotoran dapat terbuang langsung melalui saluran air tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar