Rabu, 01 Januari 2014

TIPS ( Contoh Desain Garasi Modern )

Garasi merupakan bagian dari rumah yang menjadi lokasi penyimpanan mobil kesayangan. Biasanya garasi memiliki dinding dan pintu sehingga menciptakan ruang khusus, sedangkan car port hanya berbentuk lahan yang diberi atap.
 
Sebagai tempat penyimpanan mobil, tentu garasi haruslah memenuhi fungsi sebagai tempat yang baik untuk menyimpan mobil Anda. Begitu pula sebagai tempat untuk menyimpan peralatan atau perkakas.
 
Umumnya garasi dihadirkan desainer interior tanpa ada desain khusus untuk mempertimbangkan fungsi lain dari garasi. Termasuk mempertimbangkan budget. Makanya seringkali garasi hadir apa adanya, dan pemilik rumah akhirnya hanya mengakali ruang yang ada untuk memaksialkan fungsi garasi.
 
Seperti material lantai, saluran udara, pencahayaan, ruang penyimpanan, keamanan, sejatinya harus dipersiapkan secara khusus sejak proses perancangan.Tata letak kendaraan pun akhirnya bersinggungan dengan fungsi garasi sebagai penyimpanan barang. Seringkali muncul masalah untuk mengambil barang di lemari penyimpanan ketika mobil terparkir. Malah posisi mobil dikorbankan agar pintu lemari dapat terbuka.
 
Karenanya kami tergelitik untuk mengumpulkan desain garasi. Kami pun mengajak mahasiswa dari universitas terkemuka untuk menyajikan desain garasi tanpa batasan ide. Mereka pun dapat mengeksplorasi desain garasi semaksimal mungkin agar dapat menampilkan garasi yang ideal, menarik dan tetap fungsional.
 
Mereka adalah mahasiswa dari jurusan Desain Interior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Kharista Astrini Sakya, mahasiswi Magister Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, menyajikan desain bernama G-Box. Sedangkan Leonita Citra Anggraeni, mahasiswi Jurusan Desain Grafis Fakultas Desain Komunikasi Visual UMN menyajikan garasi minimalis. Seperti apa desainnya?
 
 
Kharista Astrini Sakya (Desain Interior ITB)
 
 
Kharista, mahasiswi yang berkampus di Bandung ini menyajikan desain bernama G-Box dengan konsep kreatif, fungsional, aman, dan nyaman. Garasi ini hadir dengan bentuk yang simpel, tapi penuh dengan fitur fungsional.
 
G-Box ini berdimensi panjang 6 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 3 meter. Dengan dimensi itu garasi ini memiliki kapasitas 2 mobil, 2 sepeda motor, dan 2 sepeda.
 
"Semua kriteria garasi yang layak, saya sajikan dengan tema simpel dan ramah lingkungan. Simpel dalam pemilihan bentuk dan warna. Ramah lingkungan ditunjukkan dengan pemilihan material dan penggunaan roof top dan vertical garden," ujar Kharista.
 
Roof top dan vertical garden ini merupakan bentuk awareness Kharista terhadap isu green design yang akhir-akhir ini sedang marak dilakukan para desainer interior. Atap ini juga dilengkapi dengan kaca agar mampu memberikan cahaya tanpa perlu menyalakan lampu di siang hari.


Kharista, mahasiswi yang berkampus di Bandung ini menyajikan desain bernama G-Box dengan konsep kreatif, fungsional, aman, dan nyaman. Garasi ini hadir dengan bentuk yang simpel, tapi penuh dengan fitur fungsional.
 
G-Box ini berdimensi panjang 6 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 3 meter. Dengan dimensi itu garasi ini memiliki kapasitas 2 mobil, 2 sepeda motor, dan 2 sepeda.
 
"Semua kriteria garasi yang layak, saya sajikan dengan tema simpel dan ramah lingkungan. Simpel dalam pemilihan bentuk dan warna. Ramah lingkungan ditunjukkan dengan pemilihan material dan penggunaan roof top dan vertical garden," ujar Kharista.
 
Roof top dan vertical garden ini merupakan bentuk awareness Kharista terhadap isu green design yang akhir-akhir ini sedang marak dilakukan para desainer interior. Atap ini juga dilengkapi dengan kaca agar mampu memberikan cahaya tanpa perlu menyalakan lampu di siang hari.
 
 
Untuk memberikan kesan lega dan lapang, Kharista menyematkan dinding dengan bidang kaca setebal 2 x 5 mm agar cahaya alami dapat masuk. Tentu ketebalan kaca ini didesain dengan mempertimbangkan faktor keamanan.
 
Untuk pintu garasi, Kharista menggunakan konsep rolling door dari kayu pres yang disusun bersekat agar garasi memiliki exhaust yang natural tanpa perlu menyematkan exhaust fan. Rolling door tersebut juga menggunakan sistem motor elektrik agar mampu membuka dan menutup dengan remote control dari dalam mobil.
 
Di bagian dinding lainnya, garasi ini memiliki kompartemen atau lemari penyimpanan yang terintegrasi dengan dinding. Pintu geser pun digunakan agar pengguna dapat lebih mudah mengakses perlengkapan yang disimpan di lemari. Di dalam kompartemen itu pun terdapat lemari kecil yang memiliki roda yang dapat dikeluarkan sewaktu-waktu (loose-furniture) bila diperlukan untuk membawa tools.
 
Lantai garasi didesain menggunakan bahan vinyl agar mudah dibersihkan dari noda ban mobil dan tetesan air dari mobil. Yang unik adalah adanya lantai berputar di satu bidang lantai yang dapat memutar lantai ke arah yang diinginkan. Menurut Kharista hal itu akan memudahkan pengguna mobil ketika akan mengeluarkan kendaraan dari garasi.
 
Fitur fungsional lainnya yakni dongkrak elektrik yang akan mengangkat kendaraan Anda, sehingga memudahkan jika ingin mengganti ban ataupun mengakses kolong kendaraan. Kharista pun melengkapi garasinya dengan stiker dengan pola lapangan basket dan ring basket agar bisa digunakan untuk bermain basket ringan bersama keluarga.
 
Tak hanya itu, untuk menyajikan nilai estetis pada garasinya terdapat lantai kaca di sekeliling pemutar yang diisi lampu sorot.
 
 
 
 
 
Leonita Citra Anggraeni (Desain Grafis UMN)
 
 
Dengan konsep minimalis, desain ini realistis untuk diaplikasikan pada perumahan termasuk model cluster.
 
Desain Leonita ini lebih menyesuaikan dengan ukuran perumahan cluster dan memaksimalkan fungsi dari sebuah garasi.
 
Dengan ukuran garasi 3 x 5,5 m dan ukuran carport 6 x 5,5 m, sangatlah realistis dengan ukuran dari perumahan cluster yang tersedia pada saat ini.
 
Bukan suatu hal yang asing jika dalam sebuah keluarga memiliki kendaraan lebih dari satu. Oleh sebab itu disainer memberikan space carport lebih luas untuk menjajarkan mobil lainnya yang dimiliki.
 
Pertanyaannya, kenapa luas bangunan garasi lebih kecil dari carport yang tersedia? Inilah keunikan dari desain tersebut. Perumahan cluster hanya memiliki luas tanah yang terbatas, sehingga luas tanah yang tersisa dari garasi bisa dimafaatkan untuk memperluas bagian ruang tamu.
 

Kelebihan dari konsep garasi minimalis ialah menuangkan kesederhanaan, kerapian dan kebersihan dalam garasi. Dengan begitu desainer pun membagi ruang penyimpanan peralatan menjadi dua bagian yaitu tempat penyimpanan terbuka dan tertutup, agar peralatan dapat tertata dengan rapi.
 
Pada ruang penyimpanan terbuka disediakan 2 tools hanger dengan ukuran 200 x 50 cm dan 150 x 150 cm. Hanger pertama digunakan untuk menempatkan kunci pas (wrench tools). Pasalnya peralatan kunci-kunci ini kerap dibutuhkan ketika pemilik kendaraan ingin mengecek kendaraannya. Sehingga dengan menempatkan wrench tools pada tools hanger, sangat memudahkan pemilik kendaraan untuk mendapatkannya.
 
Tools hanger kedua difungsikan untuk menempatkan peralatan kebersihan garasi tersebut.
 
Untuk ruang penyimpanan tertutup, Leonita menyediakan tools cabinet dengan ukuran 100 x 50 x 100 cm dan boks serbaguna berukuran 50 x 50 cm agar peralatan tertata dengan rapi. Pada tools cabinet bisa digunakan untuk menyimpan peralatan yang berukuran sedang seperti mini kompresor, vacuum cleaner dan water pressure engine.
 
Sedangkan untuk boks serbaguna dapat digunakan untuk menyimpan peralatan car care. Boks serbaguna ini disediakan rak dengan ukuran 50 x 250 cm.
 
Sentuhan konsep green pun dituangkan pada bagian carport. Adanya zat CO2 dari sisa pembakaran kendaraan pada ruang lingkup garasi dan carport, dapat dinetralkan dengan tanaman rambat pada tembok carport.
 
Sementara lantai carport menggunakan grass-block yang berfungsi sebagai jalur pembuangan air. Sehingga ketika mencuci mobil di carport, air dan kotoran dapat terbuang langsung melalui saluran air tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar