Rabu, 01 Januari 2014

Hasil Tes Lengkap Suzuki Swift Sport Terbaru

Pertama kali mendengar nama Swift Sport, yang langsung terlintas di benak adalah performa sporti. Jika Suzuki sampai berani menyematkan titel Sport di Swift maka kemampuannya berlari harus lebih baik dari model regular.

Setelah mempelajari data tek­nis, tertera bahwa mesin yang digunakan memang berbeda. Swift Sport menggunakan unit 1.600 cc yang telah di-tune khusus oleh Suzuki Jepang. Total dayanya mencapai 136 dk dan itu merupakan salah satu mesin normally aspirated 1,600 cc paling bertenaga yang ada di Indonesia.

Selain tenaga yang lebih besar 41 dk dibanding Swift biasa, pembeda lain di sektor teknis adalah transmisi. Di Swift Sport, model matiknya mengaplikasi CVT, sedangkan manual menggunakan 6 percepatan. Nah, Swift Sport yang kami tes ini adalah versi manual.

Tak mau berlama-lama, kami pun segera loncat ke kabin untuk melakukan tes performa. Ketika tombol Start/Stop ditekan, mesin terdengar sayup tanpa impresi berlebih. Suara tetap halus layaknya Swift biasa. Tapi begitu pedal gas ditekan, terasa putaran mesin lebih reaktif terhadap injakan pedal gas.

Panel indikator pun memberi clue akan kapabilitasnya. Redline di angka 7.200 rpm dan kecepatan maksimal di speedometer mencapai 240 km/jam.

Sebelum start, terlebih dahulu kami melakukan simulasi shifting untuk adaptasi. Ternyata tuas perseneling sangat enteng dan presisi. Sungguh mengasyikan.

Saat waktunya diukur, Swift Sport membukukan angka 8,8 detik untuk berakselerasi 0-100 km/jam. Ini jelas impresif dan membuatnya layak menyandang nama Sport. Akselerasi di kecepatan sedan pun termasuk sigap berkat rasio girboks yang cukup rapat.

Hebatnya, konsumsi BBM Swift Sport masih bisa dibilang irit. Rute dalam kota di angka 11,9 km/l sedangkan rute tol 15,1 km/l. Yang lebih dahsyat lagi adalah pengereman. 100-0 km/jam tuntas dalam jarak 39,4 meter saja. Fantastis.

Jika pengendalian Swift biasa sudah oke, maka di Swift Sport lebih baik lagi. Set suspensi lebih rigid, ground clearance lebih rendah dan ban Yokohama Advan bertapak lebar, plus fitur Electronic Stability Programme (ESP) membuat kapabilitas manuvernya istimewa. Tapi memang bantingan yang kaku membuat kenyamanannya agak terganggu.

Kami sungguh menyukai jok bucket-nya itu. Mantap mencengkeram tubuh dan tetap empuk busanya. Saat menikung kencang pun ikut menambah rasa percaya diri pengemudi.

Hal yang tak bisa ditampik Swift Sport adalah legroom belakang yang pas-pasan. Meski joknya empuk tapi masalah keterbatasan ruang ini cukup menganggu bagi penumpang belakang saat bepergian jauh.

Problem terbesar Swift Sport bagi kami bukan pada kualitas dan pengendaraannya, melainkan harganya. Versi manual ini diharga Rp 299 juta. Terhitung mahal untuk hatchback berukur­an kompak, tapi kami bisa me­ngerti karena memang mobil yang diimpor utuh dari Jepang simulasi pajaknya lebih mahal dari CBU Negara-negara Asia Tenggara.


Rival
Honda Jazz RS M/T

Mesin: 1.497 cc 4-silinder, 120 dk
0-100 km/jam: 8,9 detik
Harga: Rp 221 juta

+ Harga, kepraktisan, akomodasi
-  Tenaga, kurang eksklusif, pengendalian



Tidak ada komentar:

Posting Komentar