Rabu, 01 Januari 2014

Lamborghini Aventador, Racing Bull


Setelah merasakan pengen­daraan singkat sebelumnya, kini saatnya bagi kami menguji lengkap Lamborghini Aventador. Kesempatan eksklusif ini sekaligus menjadikan kami sebagai media pertama di Indonesia yang melakukan tes menye­l­u­­­ruh banteng tergila dari Sant’­Agata, Bolognese Italia ini.

Tak mau membuang wak­­tu kami pun segera me­lonc­at ke kabin. Lay-out mi­ni­malis dengan kualitas kelas atas adalah cara Lam­borghi­ni melayani pe­num­pang. Posisi duduk nan ri­­leks pun sungguh mene­nang­kan meski sesaat kemudian kami sadar bahwa di kaki kanan ada 700 dk yang harus diperla­kukan dengan sangat hati-hati.

Setelah tombol Start-Stop ditekan, mesin 12 silin­der ‘V’ berkapasitas 6.498 cc sontak bergemuruh. Luar biasa reaktif mesin ini, tekan sedikit pedal gas, jarum takometer langsung melompat hingga 4.000 rpm. Meski merdu bagai orkestra, tapi di putaran ini volume suara sudah memekakkan telinga. Tekan terus pedal gas hingga 8.000 rpm, maka suaranya berubah jadi vandalisme bagi organ pendengaran.

Masuk ke lalu-lintas Jakarta harus diakui bahwa jalan raya bukanlah tempat yang nyaman bagi Aventador dan kami. Bagi Aventador karena arus stop and go membuat pengendaraannya yang menghentak-hentak terasa canggung. Sedangkan bagi kami karena kami tentu was-was jika ada motor atau mobil yang menyenggol karya seni bernilai sekitar Rp 11 miliar ini.

Tapi enaknya naik Aventador, saking banyaknya pe­ngendara lain yang terpukau membuat kami selalu diberi jalan saat mendahului atau berada di persimpangan.

Melajukan Aventador di beberapa kilometer awal sekalian kami jadikan pro­ses inisiasi. Pengenalan karakter mesin dan adaptasi perpindahan gigi mutlak dilakukan agar bisa menguras performa secara maksimal.

Tiba saatnya melakukan tes akselerasi. Dari 3 mode berkendara yang tersedia di kokpit (Strada, Sport dan Corsa), kami mengaktifkan Corsa. Di mode ini, komputer mengeset mesin di titik paling responsif dan meniadakan segala bentuk intervensi terhadap penya­luran tenaga ke roda. Tak lupa aktivasi mode manual via paddle-shift di balik setir.

Kami sungguh beruntung mendapat kondisi yang sangat mendukung. Jalan bersih dari pengendara lain, lintasan steril dari kerikil dan cuaca cerah meski saat pengetesan masih masuk di musim hujan.

Pedal gas kami ayunkan bersamaan pedal rem yang kami injak penuh. Sesaat kemudian kaki kiri pun melepas tekanan dan Aventador melesat sejadi-jadinya. Tak ada drama, tak ada spin roda berlebih, yang tersisa hanyalah konsentrasi dan gaya G yang terus menekan tubuh ke jok pengemudi.

Mematuhi literatur, kami menarik paddle-shift di 8.200-8.300 rpm – kitiran tenaga maksimum. Gear pun berpindah secepat kilat dan seketika kecepatan sudah berada di 150 km/jam. Yakin dengan hasil tes, pedal gas dikendurkan dan berjalan santai untuk cooling down.

Benar saja, Aventador membantai aspal dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 3,24 detik. Fantastis. Dan itu hanya terpaut 0,3 detik dari klaim yang 2,9 detik. Lebih gila lagi, akselerasi 0-100 km/jam itu dituntaskannya dalam jarak kurang dari 50 meter (49,84 meter).

Tak pelak kedahsyatan Aventador ini sekaligus jadi nestapa bagi sportscar lain yang beredar di Indonesia.  Inilah mobil tercepat yang pernah kami tes lengkap.
 

Lamborghini Aventador Coupe LP700-4
Harga US$ 998 ribu (off-the-road)
Mesin/kapasitas V12/6.498 cc
Tenaga maksimum 700 dk/8.250 rpm
Torsi maksimum 690 Nm/5.500 rpm
Transmisi Otomatis 7-speed/4WD
Dimensi (P x L x T) 4.780 x 2.030 x 1.136 mm
Wheelbase 2.700 mm
Kapasitas tangki/Ban serep 90 liter/-
Ground Clearance N/A
Ukuran ban 255/35 R19 (depan), 335/30 R20 (belakang)
Bobot 1.575 kg
PERFORMA
0-100 km/jam 3,24 detik
0-60 km/jam 1,70 detik
60-80 km/jam 0,84 detik*
80-100 km/jam 0,75 detik*
100-120 km/jam 0,83 detik*
RPM @ 100 km/jam 2.100 rpm
Pengereman 100-0 km/jam N/A
Konsumsi bbm dalam kota/tol 3,6/8,8 km/l (klaim)
CO idle/4.000 rpm N/A
HC idle/4.000 rpm N/A
Teknologi Cruise Control, Transmisi 7-speed
*=kickdown
FITUR
Airbag/ABS/EBD/BA 6/ada/ada/ada
Kontrol traksi/ESP Ada/ada
AC climate control/dualzone/double blower Ada/tidak/tidak
CD/MP3/DVD player/cup holder Ada/ada/ada/-
Monitor/USB/Aux-In Ada/ada/ada
Tombol audio setir/cruise control Ada/ada
MID/voice command Ada/tidak
Jok elektrik/heater/ECO Mode Tidak/tidak/tidak
Launch control/suspension control Ada/ada
Keyless entry/alarm/smart key/immobilizer Ada/ada/ada/ada
Setir adjustable reach/rake Ada/ada
Headlamp projector/auto leveling/HID Ada/tidak/ada
Spion/pelipat elektrik/foglamp Ada/ada/tidak
Kamera parkir/sensor parkir/hujan/lampu Tidak/ada/ada/ada
Auto door-lock/sunroof/pelek alloy Ada/tidak/20 inci

TIPS ( Contoh Desain Garasi Modern )

Garasi merupakan bagian dari rumah yang menjadi lokasi penyimpanan mobil kesayangan. Biasanya garasi memiliki dinding dan pintu sehingga menciptakan ruang khusus, sedangkan car port hanya berbentuk lahan yang diberi atap.
 
Sebagai tempat penyimpanan mobil, tentu garasi haruslah memenuhi fungsi sebagai tempat yang baik untuk menyimpan mobil Anda. Begitu pula sebagai tempat untuk menyimpan peralatan atau perkakas.
 
Umumnya garasi dihadirkan desainer interior tanpa ada desain khusus untuk mempertimbangkan fungsi lain dari garasi. Termasuk mempertimbangkan budget. Makanya seringkali garasi hadir apa adanya, dan pemilik rumah akhirnya hanya mengakali ruang yang ada untuk memaksialkan fungsi garasi.
 
Seperti material lantai, saluran udara, pencahayaan, ruang penyimpanan, keamanan, sejatinya harus dipersiapkan secara khusus sejak proses perancangan.Tata letak kendaraan pun akhirnya bersinggungan dengan fungsi garasi sebagai penyimpanan barang. Seringkali muncul masalah untuk mengambil barang di lemari penyimpanan ketika mobil terparkir. Malah posisi mobil dikorbankan agar pintu lemari dapat terbuka.
 
Karenanya kami tergelitik untuk mengumpulkan desain garasi. Kami pun mengajak mahasiswa dari universitas terkemuka untuk menyajikan desain garasi tanpa batasan ide. Mereka pun dapat mengeksplorasi desain garasi semaksimal mungkin agar dapat menampilkan garasi yang ideal, menarik dan tetap fungsional.
 
Mereka adalah mahasiswa dari jurusan Desain Interior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Kharista Astrini Sakya, mahasiswi Magister Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, menyajikan desain bernama G-Box. Sedangkan Leonita Citra Anggraeni, mahasiswi Jurusan Desain Grafis Fakultas Desain Komunikasi Visual UMN menyajikan garasi minimalis. Seperti apa desainnya?
 
 
Kharista Astrini Sakya (Desain Interior ITB)
 
 
Kharista, mahasiswi yang berkampus di Bandung ini menyajikan desain bernama G-Box dengan konsep kreatif, fungsional, aman, dan nyaman. Garasi ini hadir dengan bentuk yang simpel, tapi penuh dengan fitur fungsional.
 
G-Box ini berdimensi panjang 6 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 3 meter. Dengan dimensi itu garasi ini memiliki kapasitas 2 mobil, 2 sepeda motor, dan 2 sepeda.
 
"Semua kriteria garasi yang layak, saya sajikan dengan tema simpel dan ramah lingkungan. Simpel dalam pemilihan bentuk dan warna. Ramah lingkungan ditunjukkan dengan pemilihan material dan penggunaan roof top dan vertical garden," ujar Kharista.
 
Roof top dan vertical garden ini merupakan bentuk awareness Kharista terhadap isu green design yang akhir-akhir ini sedang marak dilakukan para desainer interior. Atap ini juga dilengkapi dengan kaca agar mampu memberikan cahaya tanpa perlu menyalakan lampu di siang hari.


Kharista, mahasiswi yang berkampus di Bandung ini menyajikan desain bernama G-Box dengan konsep kreatif, fungsional, aman, dan nyaman. Garasi ini hadir dengan bentuk yang simpel, tapi penuh dengan fitur fungsional.
 
G-Box ini berdimensi panjang 6 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 3 meter. Dengan dimensi itu garasi ini memiliki kapasitas 2 mobil, 2 sepeda motor, dan 2 sepeda.
 
"Semua kriteria garasi yang layak, saya sajikan dengan tema simpel dan ramah lingkungan. Simpel dalam pemilihan bentuk dan warna. Ramah lingkungan ditunjukkan dengan pemilihan material dan penggunaan roof top dan vertical garden," ujar Kharista.
 
Roof top dan vertical garden ini merupakan bentuk awareness Kharista terhadap isu green design yang akhir-akhir ini sedang marak dilakukan para desainer interior. Atap ini juga dilengkapi dengan kaca agar mampu memberikan cahaya tanpa perlu menyalakan lampu di siang hari.
 
 
Untuk memberikan kesan lega dan lapang, Kharista menyematkan dinding dengan bidang kaca setebal 2 x 5 mm agar cahaya alami dapat masuk. Tentu ketebalan kaca ini didesain dengan mempertimbangkan faktor keamanan.
 
Untuk pintu garasi, Kharista menggunakan konsep rolling door dari kayu pres yang disusun bersekat agar garasi memiliki exhaust yang natural tanpa perlu menyematkan exhaust fan. Rolling door tersebut juga menggunakan sistem motor elektrik agar mampu membuka dan menutup dengan remote control dari dalam mobil.
 
Di bagian dinding lainnya, garasi ini memiliki kompartemen atau lemari penyimpanan yang terintegrasi dengan dinding. Pintu geser pun digunakan agar pengguna dapat lebih mudah mengakses perlengkapan yang disimpan di lemari. Di dalam kompartemen itu pun terdapat lemari kecil yang memiliki roda yang dapat dikeluarkan sewaktu-waktu (loose-furniture) bila diperlukan untuk membawa tools.
 
Lantai garasi didesain menggunakan bahan vinyl agar mudah dibersihkan dari noda ban mobil dan tetesan air dari mobil. Yang unik adalah adanya lantai berputar di satu bidang lantai yang dapat memutar lantai ke arah yang diinginkan. Menurut Kharista hal itu akan memudahkan pengguna mobil ketika akan mengeluarkan kendaraan dari garasi.
 
Fitur fungsional lainnya yakni dongkrak elektrik yang akan mengangkat kendaraan Anda, sehingga memudahkan jika ingin mengganti ban ataupun mengakses kolong kendaraan. Kharista pun melengkapi garasinya dengan stiker dengan pola lapangan basket dan ring basket agar bisa digunakan untuk bermain basket ringan bersama keluarga.
 
Tak hanya itu, untuk menyajikan nilai estetis pada garasinya terdapat lantai kaca di sekeliling pemutar yang diisi lampu sorot.
 
 
 
 
 
Leonita Citra Anggraeni (Desain Grafis UMN)
 
 
Dengan konsep minimalis, desain ini realistis untuk diaplikasikan pada perumahan termasuk model cluster.
 
Desain Leonita ini lebih menyesuaikan dengan ukuran perumahan cluster dan memaksimalkan fungsi dari sebuah garasi.
 
Dengan ukuran garasi 3 x 5,5 m dan ukuran carport 6 x 5,5 m, sangatlah realistis dengan ukuran dari perumahan cluster yang tersedia pada saat ini.
 
Bukan suatu hal yang asing jika dalam sebuah keluarga memiliki kendaraan lebih dari satu. Oleh sebab itu disainer memberikan space carport lebih luas untuk menjajarkan mobil lainnya yang dimiliki.
 
Pertanyaannya, kenapa luas bangunan garasi lebih kecil dari carport yang tersedia? Inilah keunikan dari desain tersebut. Perumahan cluster hanya memiliki luas tanah yang terbatas, sehingga luas tanah yang tersisa dari garasi bisa dimafaatkan untuk memperluas bagian ruang tamu.
 

Kelebihan dari konsep garasi minimalis ialah menuangkan kesederhanaan, kerapian dan kebersihan dalam garasi. Dengan begitu desainer pun membagi ruang penyimpanan peralatan menjadi dua bagian yaitu tempat penyimpanan terbuka dan tertutup, agar peralatan dapat tertata dengan rapi.
 
Pada ruang penyimpanan terbuka disediakan 2 tools hanger dengan ukuran 200 x 50 cm dan 150 x 150 cm. Hanger pertama digunakan untuk menempatkan kunci pas (wrench tools). Pasalnya peralatan kunci-kunci ini kerap dibutuhkan ketika pemilik kendaraan ingin mengecek kendaraannya. Sehingga dengan menempatkan wrench tools pada tools hanger, sangat memudahkan pemilik kendaraan untuk mendapatkannya.
 
Tools hanger kedua difungsikan untuk menempatkan peralatan kebersihan garasi tersebut.
 
Untuk ruang penyimpanan tertutup, Leonita menyediakan tools cabinet dengan ukuran 100 x 50 x 100 cm dan boks serbaguna berukuran 50 x 50 cm agar peralatan tertata dengan rapi. Pada tools cabinet bisa digunakan untuk menyimpan peralatan yang berukuran sedang seperti mini kompresor, vacuum cleaner dan water pressure engine.
 
Sedangkan untuk boks serbaguna dapat digunakan untuk menyimpan peralatan car care. Boks serbaguna ini disediakan rak dengan ukuran 50 x 250 cm.
 
Sentuhan konsep green pun dituangkan pada bagian carport. Adanya zat CO2 dari sisa pembakaran kendaraan pada ruang lingkup garasi dan carport, dapat dinetralkan dengan tanaman rambat pada tembok carport.
 
Sementara lantai carport menggunakan grass-block yang berfungsi sebagai jalur pembuangan air. Sehingga ketika mencuci mobil di carport, air dan kotoran dapat terbuang langsung melalui saluran air tersebut.

Menjajal Hot Hatchback Termahal di Indonesia

Menjajal Hot Hatchback Termahal di Indonesia

BMW M135i ini adalah pertama kalinya seri M Performance masuk ke Indonesia. Konsep dari mobil ini sederhana saja, memberi performa hebat layaknya M-Series, namun tetap nyaman dan praktis digunakan seperti halnya BMW normal.

Kami sendiri khawatir konsep tersebut akan menjebak BMW menciptakan mobil yang tak memiliki keseimbangan antara performa dan pengendaliannya. Atau lebih parah lagi, menjadi sebuah mobil yang tak punya jati diri. Namun kami salah besar.

Sejak pertama kali berada di balik kemudi dan menjalankannya, kami langsung sadar berada di sesuatu yang istimewa. Entah bagaimana, BMW mampu membuat mobil ini sangat nyaman sembari di saat yang sama memberi kesenangan mengemudi luar biasa.

Mesin 2.979 cc 6 silinder turbonya menelurkan tenaga 320 dk. Memang lebih rendah 20 dk dibanding Seri-1 M, namun torsi terjadi di putaran lebih rendah serta dipadu transmisi otomatis 8-speed yang begitu sigap dan halus. Hasilnya mengagumkan. Laju 0-100 km/jam tuntas dalam 5,1 detik. Bila Anda bisa menemukan aspal ideal, maka mobil ini akan mencatat waktu 4,9 detik seperti klaim BMW.

Lebih istimewa lagi, karakter tenaga mesin ini begitu halus dan responsif di putaran berapapun. Alih-alih merasakan ledakan tenaga  brutal yang mengintimidasi, Anda akan merasakan ge­lombang tenaga besar yang terus menerus menerjang. Biarkan tenaga ini mengalir terus, dan Anda dengan cepat mencapai top speed yang dibatasi secara elektronik di 250 km/jam.

Beberapa detail di eksterior juga dibuat untuk menyesuaikan performa dahsyat ini. Foglamp misalnya, dicabut untuk membuat lubang udara pendingin sistem rem. Ban 18 inci selebar 245 mm juga dipasangkan untuk mendapatkan traksi optimal.

Tapi begitu moda pengendaraan dipindahkan ke Comfort, seketika bantingan suspensi melembut, begitu pula dengan karakter mesin dan transmisinya. Saking melenakannya, di moda ini rasa berkendara M135i bisa dibilang sehalus 116i.

Tampil dalam bodi 3 pintu, M135i terlihat lebih sporty dibanding Seri-1 biasa. Tapi bentuk bodinya memang tak bisa dibilang cantik. Khusus varian M Performance, warna spion adalah abu-abu metalik, tak peduli apa warna bodi mobil Anda. Bagi orang yang tak paham, kadang hal ini terkesan seperti salah mengecat.

Dihargai Rp 888 juta off the road, M135i tidaklah murah. Bahkan ia merupakan hot hatchback termahal di pasaran. Tapi jujur saja, kesenangan yang ditawarkan mobil ini memang tak jauh dari BMW M sesungguhnya. Sementara saat santai, mobil ini pun memberikan kenyamanan serta kepraktisan sangat baik.



BMW M135i
Harga Rp 888 juta (off the road)
Mesin 2.979 cc 6 silinder
Tenaga 320 dk/5.800 rpm
Torsi maksimum 450 Nm/1.300-4.500 rpm
Transmisi Otomatis 8-speed/RWD
Dimensi (P x L x T) 4.234 x 1.765 x 1.411 mm
Wheelbase 2.690 mm
Kapasitas tangki/Ban serep 62 liter/RFT
Ground Clearance N/A
Ukuran ban 225/40 R18 (Depan), 245/35 R18 (Belakang)
Bobot 1.500 kg
PERFORMA
0-100 km/jam 5,1 detik
0-60 km/jam 2,6 detik
60-80 km/jam 1,1 detik*
80-100 km/jam 1,4 detik*
100-120 km/jam 1,7 detik*
RPM @ 100 km/jam 1.750 rpm
Pengereman 100-0 km/jam 38,5 meter
Konsumsi bbm dalam kota/tol 8,5/13,2 km/l
CO idle/4.000 rpm 0/0 %Vol
HC idle/4.000 rpm 4/7 ppmVol
Teknologi Start-Stop - ECO Pro Mode
*=kickdown
FITUR
Airbag/ABS/EBD/BA 8/ada/ada/ada
Kontrol traksi/ESP Ada/ada
AC climate control/dualzone/double blower Ada/ada/tidak
CD/MP3/DVD player/cup holder Ada/ada/ada/4
Monitor/USB/Aux-In Ada/tidak/ada
Tombol audio setir/cruise control Ada/tidak
MID/voice command Ada/ada
Jok elektrik/heater/ECO Mode Ada/tidak/ada
Launch control/suspension control Tidak/ada
Keyless entry/alarm/smart key/immobilizer Ada/ada/ada/ada
Setir adjustable reach/rake Ada/ada
Headlamp projector/auto leveling/HID Ada/ada/ada
Spion/pelipat elektrik/foglamp Ada/ada/tidak
Kamera parkir/sensor parkir/hujan/lampu Tidak/ada/ada/ada
Auto door-lock/sunroof/pelek alloy Ada/tidak/18 inci

Tes BMW 320d Diesel Terbaru

Varian diesel di mobil premium memang bukan barang baru. Baik Mercedes-Benz maupun Audi telah melakukannya untuk beberapa tipe. Tapi memasukkan mesin diesel ke sedan kompak premium tentu sebuah langkah radikal. Audi A4 atau Jaguar X-Type tak pernah menghadirkan diesel di Indonesia. Bahkan Mercy hanya sekali memasukkannya ke C-Class lebih 10 tahun lalu, tidak begitu laris lantas urung memasukkannya kembali. Lalu  kenapa BMW berani melakukannya di varian terlaris mereka, Seri-3?

Saat ini BMW memang merupakan pabrikan premium yang paling getol memasarkan diesel di Indonesia, bahkan sudah berhasil mencatat 14% penjualan. Namun memang butuh waktu lebih lama bagi mereka sebelum memutuskan memasukkan 320d. Bahkan Seri-7 dan 5 saja sudah lebih dulu. Alasannya tentu saja karena pembeli Seri-3 masih menginginkan keasyikan mengemudi yang mungkin sulit dipercaya bisa terjadi dari mesin diesel.

Kami pun memulai penge­tesan dengan penuh keraguan. Apalagi ketika mesin distart, tak bisa dipungkiri masih terdengar gemeretak kasar khas diesel yang masuk kabin. Keindahan desain eksterior mobil ini juga terasa sedikit ternoda saat ia lewat di depan Anda bersuara mesin diesel. Bagaikan supermodel yang memiliki suara parau.

Tapi seketika itu semua sirna dari pikiran saat melajukannya. Di putaran lebih tinggi suaranya memudar, lantas seakan menjelma jadi gelombang tenaga luar biasa. Mobil ini melaju seperti sportscar. Perpindahan gigi transmisi 8-speed yang sangat halus dan cepat membuat akse­lerasi tanpa jeda.

Laju 0-100 km/jam tuntas dalam 7,4 detik, dan itu sangat cepat. Apalagi mengingat unit 1.995 cc ini hanya bertenaga 184 dk. Kunci dari kehebatan akse­lerasi 320d ada di torsi 380 Nm yang sudah didapat sejak 1.750 rpm. Torsi ini hanya 20 Nm lebih rendah ketimbang 335i bermesin 2.979 cc 6-silinder bensin dengan turbo.

Tak ada sedikitpun asap keluar dari knalpotnya. Bahkan BMW juga menjamin tak akan terjadi asap selama pemiliknya melakukan perawatan teratur di bengkel resmi dan menggunakan BBM sesuai rekomendasi. Hanya Solar yang tidak boleh digunakan, BBM diesel lain seperti Pertamina DEX, Shell atau Total boleh dikonsumsi.

Namun tak perlu terlalu khawatir masalah SPBU, karena 320d sangat irit. Bahkan ini salah satu mobil teririt sepanjang yang pernah kami tes. Di dalam kota ia mencatat 14,5 km/l, sementara di rute tol sanggup menorehkan 24,5 km/l. Padukan hal itu dengan kapasitas tangki 60 liter, maka secara teoritis Anda bisa melaju 1.000 km lebih tanpa isi BBM.

Mengingat lajunya yang luar biasa, sebetulnya 320d yang tak memiliki rival di Indonesia pantas dimasukkan BMW sebagai trim Sport. Namun mereka memilih trim Modern. Artinya Anda akan mendapat interior dan eksterior elegan. Kenyamanannya sangat baik dan di sisi lain tetap memberi pengendalian hebat khas BMW. Fitur lengkap serta posisi duduk ergonomis juga makin menambah pesonanya.


First opinion
BMW berhasil mempertahankan keasyikan mengemudi di 320d. Bahkan bukan hanya jauh lebih kencang dari 320i, ia juga luar biasa hemat. Dengan harga hanya berselisih Rp 10 juta dibanding saudaranya yang bermesin bensin, value for money yang diberikan juga lebih menggoda. Usir keraguan Anda pada diesel, dan mobil ini akan memberi senyum sepanjang perjalanan.

Sekilas Pandang
-  Sudah dijual sekarang
-  Hanya tersedia di trim Modern
-  Harga sudah termasuk servis inklusif 5 tahun

Tes Toyota Vios Termahal

Bicara penampilan, Toyota Vios 1.5 G A/T sangatlah atraktif. Baluran kelir Red Micca Metallic merupakan salah satu unsur penguat. Sayang ia belum dilengkapi lampu Xenon walau sudah memakai proyektor. Berbeda dengan tipe E, tipe G telah dilengkapi foglamp depan.

Masuk ke dalam, Anda akan tergoda dengan tampilannya yang baru. Lebih fresh dan modern. Bisa dilihat dari desain dasbor bertingkat dengan kelir two-tone dan aksen panel mengilap di beberapa sudut. 

Walau dari luar tampak kompak, tapi kabin dalamnya masih terbilang lega. Termasuk bangku belakang yang memiliki sudut sandaran lebih nyaman dan headrest lebih pas di kepala.

Salah satu inovasi pada tipe G adalah sistem audio baru. Sejalan dengan tren yang sedang berkembang saat ini, desain headunit mengingatkan pada bentuk gadget. Lengkap dengan kaca bening dan layout tombol yang simpel.

Anda dapat mengakses internet dari audio Vios. Syaratnya, harus melakukan tethering de­ngan smartphone guna mendapatkan sinyal data. Setelah tersambung, Anda dapat browsing internet dengan mudah.

Toyota belum memasukkan simcard ke dalam sistem Vios karena justru akan menghilangkan interaksi dengan gadget. Makanya, melalui fitur DLNA, Anda dapat berbagi isi gadget dengan Vios. File yang bisa di-sharing dalam format video, audio, dan gambar.

Kebutuhan interaksi yang lebih bersahabat juga membuat komunikasi sistem dengan ta­ngan terasa lebih nyaman. Sensor gesture membuat sentuhan dan respons pada monitor terasa mulus. Swipe but not slide, begitu ungkapannya.

Oh ya, fitur voice command juga telah ditanamkan. Anda dapat melakukan dan menerima panggilan telepon dengan mudah.

Namun demikian, Toyota tidak melupakan fungsi utama audio Vios. Suara yang dihasilkan sistem bermodalkan 6 speaker ini masuk dalam kategori memuaskan. Kabin terasa cukup kedap dan alunan suara dapat direproduksi dengan baik.

Mesin legendaris 1NZ-FE masih dipakai. Unit 1.497 cc 4 silinder tetap bertenaga 109 dk dan torsi 145 Nm.

Tadinya kami berharap ia mengaplikasikan transmisi CVT layaknya Corolla. Tapi ternyata transmisinya masih otomatis 4-speed konvensional.

Namun bukan Toyota namanya jika tidak melakukan improvement. Toyota melakukan fine-tuning pada ECU, throttle body, injektor BBM, dan torque converter. Tujuannya untuk membuat karakter Vios lebih bersahabat tanpa mengurangi performanya.

Tak heran jika Vios lebih santai dalam mengail tenaga. Terbukti dari berkurangnya karakter mesin yang kerap melonjak-lonjak di putaran bawah. Saat perpindahan gigi yang tadinya cukup mengentak, sekarang nafasnya terasa lebih panjang dan minim entakan saat pergantian gigi.

Memang, suka atau tidak, perfoma Vios berkurang. Apalagi tipe G menggunakan pelek 16 inci. Ia pun mencatat figur 11,88 detik untuk menuntaskan 0-100 km/jam. Vios tipe E dengan pelek 15 inci mendulang waktu 11,66 detik. [Tab]

Asyiknya, konsumsi BBM Vios masih terbilang irit. Walau menggunakan pelek lebih besar dari tipe E, tapi ia masih mampu mengkonsumsi BBM dalam kota 11,7 km/l dan tol 18,8 km/l. Hanya lebih boros 0,1 km/l dari tipe E di dalam kota. Sedangkan untuk luar kota sama persis.

Sentuhan pada suspensi menambah kenyamanan Vios. Termasuk pengurangan vibrasi pada sasis. Menariknya, ia tidak kehilangan kenikmatan ber­kendara. Vios masih lincah saat manuver cepat. Bahkan dengan bodi lebih kompak, membuat Anda lebih pede saat ‘bermain’ dengannya.'


RIVAL
Honda City 1.5 E A/T

Mesin: 1.497 cc 4-silinder, 120 dk
0-100 km/jam: 11,40 detik
Harga: Rp 286 juta

+ Performa mesin, handling, bantingan suspensi
-  Harga, model belum ganti, fitur

FIRST OPINION
Sebagai flagship, Toyota Vios tipe G menawarkan beberapa keunggulan. Yang paling kentara adalah audio berbasis Android yang bisa menjadi teman menyenangkan di jalan. Selebihnya, tampilan luar atraktif dan dinamis menjadi pemikat utama. Kabin lega dan mewah serta improvement pada kenyamanan menaikkan value Vios terbaru.

Sekilas Pandang
- Dilarang browsing internet saat mengemudi
- Tersedia beragam aksesoris di bengkel resmi Toyota
- Masih ditunggu kedatangan ver­si TRD Sportivo

MINI Cooper S Paceman Diuji Total

MINI Cooper S Paceman Diuji Total

Dalam kamus MINI, ‘normal’ bukan termasuk salah satu kosa katanya. Sebisa mungkin mereka membuat produk unik yang membedakannya dari merek lain di jalan raya. Dan karya kreatif mereka paling terakhir adalah Paceman.

Mobil ini seakan ingin menggabungkan kelebihan beberapa varian dalam satu model. Diambillah Countryman SUV sebagai basis. Untuk menciptakan tampil­an dramatis, mereka memasukkan pengaruh Coupe, dengan membuang pintu belakang dan mengganti model buritannya. Tapi supaya tetap praktis layak­nya Cooper S, teknisi MINI tetap mempertahankan tempat duduk belakang. Lebih unik lagi ketika mereka membuat jok belakang tersebut dengan konfigurasi individual.

Meski begitu tak ada yang berbeda dari pengendaraannya. Mobil ini terasa mirip dengan MINI lainnya. Namun jelas itu bukan hal buruk. Anda akan mendapatkan interior funky dengan desain dan model tuas yang menimbulkan rasa spesial. Posisi duduknya juga ergonomis serta lega, begitu pula dengan penumpang belakang. Karena walaupun berbentuk coupe, ruang di dalamnya lebih besar dari Cooper hatchback.

Paling istimewa adalah merasakan bagaimana mobil ini melaju dan menikung. Mesin 1.598 cc turbo yang diusungnya menghasilkan tenaga 184 dk dan torsi 240 Nm. Itu cukup untuk melajukannya 0-100 km/jam dalam 7,6 detik saja. Walau berpenggerak depan, nyaris tak terasa gejala understeer ketika menikung. Ia mampu berubah arah bagaikan lalat. Ini didukung pula oleh ban 19 incinya yang mencengkeram.

Tapi mendukung performa dan pengendalian hebatnya, MINI memberi suspensi sangat keras bagi Paceman. Kecuali Anda merupakan anak muda yang gemar hal-hal ekstrem, maka bantingan di MINI Paceman akan terasa cukup mengganggu. Ban yang digunakan juga memiliki kebisingan lumayan tinggi.

Meski begitu sulit memungkiri daya tarik mobil ini di kerumun­an. Bahkan dibanding varian MINI lainnya, Paceman mengundang lirikan mata lebih dahsyat. Bentuk dan konsep uniknya bisa diibaratkan sebagai BMW X6-nya MINI.

Di dalam mobilnya sendiri Anda juga akan terbuai oleh sistem hiburan premium bers­uara jernih dan mampu berkoneksi dengan gadget Anda secara sinergis. Tak kalah menarik adalah lampu ambient kabin yang bisa diubah warna serta keterangannya se­suai mood saat itu. Itu semua benar-benar membangkitkan gairah.

Dijual seharga Rp 709 juta off the road, mobil ini sangat mahal. Tapi jangan lihat ia sebagai sarana transportasi biasa. Paceman layak dianggap sebagai karya seni yang didukung teknologi terkini. Dan ketika berbicara seni yang menyentuh relung hati Anda, harga bukan lagi sebuah isu.


First opinion
Didesain secara unik namun tetap bisa dikendarai secara mengasyikkan. Ia mungkin bukan mobil paling nyaman, namun ada hal-hal lain yang lebih penting bagi pecinta MINI ketimbang sekadar suspensi empuk atau keheningan kabin. Jika mobil ini menggugah emosi Anda, maka harga yang ditawarkan bakal terasa layak.

Sekilas Pandang
- Sudah dijual sekarang
- Diproduksi di Austria, sama seperti Countryman
- Hanya tersedia 1 varian mesin di sini

Hasil Tes Lengkap Suzuki Swift Sport Terbaru

Pertama kali mendengar nama Swift Sport, yang langsung terlintas di benak adalah performa sporti. Jika Suzuki sampai berani menyematkan titel Sport di Swift maka kemampuannya berlari harus lebih baik dari model regular.

Setelah mempelajari data tek­nis, tertera bahwa mesin yang digunakan memang berbeda. Swift Sport menggunakan unit 1.600 cc yang telah di-tune khusus oleh Suzuki Jepang. Total dayanya mencapai 136 dk dan itu merupakan salah satu mesin normally aspirated 1,600 cc paling bertenaga yang ada di Indonesia.

Selain tenaga yang lebih besar 41 dk dibanding Swift biasa, pembeda lain di sektor teknis adalah transmisi. Di Swift Sport, model matiknya mengaplikasi CVT, sedangkan manual menggunakan 6 percepatan. Nah, Swift Sport yang kami tes ini adalah versi manual.

Tak mau berlama-lama, kami pun segera loncat ke kabin untuk melakukan tes performa. Ketika tombol Start/Stop ditekan, mesin terdengar sayup tanpa impresi berlebih. Suara tetap halus layaknya Swift biasa. Tapi begitu pedal gas ditekan, terasa putaran mesin lebih reaktif terhadap injakan pedal gas.

Panel indikator pun memberi clue akan kapabilitasnya. Redline di angka 7.200 rpm dan kecepatan maksimal di speedometer mencapai 240 km/jam.

Sebelum start, terlebih dahulu kami melakukan simulasi shifting untuk adaptasi. Ternyata tuas perseneling sangat enteng dan presisi. Sungguh mengasyikan.

Saat waktunya diukur, Swift Sport membukukan angka 8,8 detik untuk berakselerasi 0-100 km/jam. Ini jelas impresif dan membuatnya layak menyandang nama Sport. Akselerasi di kecepatan sedan pun termasuk sigap berkat rasio girboks yang cukup rapat.

Hebatnya, konsumsi BBM Swift Sport masih bisa dibilang irit. Rute dalam kota di angka 11,9 km/l sedangkan rute tol 15,1 km/l. Yang lebih dahsyat lagi adalah pengereman. 100-0 km/jam tuntas dalam jarak 39,4 meter saja. Fantastis.

Jika pengendalian Swift biasa sudah oke, maka di Swift Sport lebih baik lagi. Set suspensi lebih rigid, ground clearance lebih rendah dan ban Yokohama Advan bertapak lebar, plus fitur Electronic Stability Programme (ESP) membuat kapabilitas manuvernya istimewa. Tapi memang bantingan yang kaku membuat kenyamanannya agak terganggu.

Kami sungguh menyukai jok bucket-nya itu. Mantap mencengkeram tubuh dan tetap empuk busanya. Saat menikung kencang pun ikut menambah rasa percaya diri pengemudi.

Hal yang tak bisa ditampik Swift Sport adalah legroom belakang yang pas-pasan. Meski joknya empuk tapi masalah keterbatasan ruang ini cukup menganggu bagi penumpang belakang saat bepergian jauh.

Problem terbesar Swift Sport bagi kami bukan pada kualitas dan pengendaraannya, melainkan harganya. Versi manual ini diharga Rp 299 juta. Terhitung mahal untuk hatchback berukur­an kompak, tapi kami bisa me­ngerti karena memang mobil yang diimpor utuh dari Jepang simulasi pajaknya lebih mahal dari CBU Negara-negara Asia Tenggara.


Rival
Honda Jazz RS M/T

Mesin: 1.497 cc 4-silinder, 120 dk
0-100 km/jam: 8,9 detik
Harga: Rp 221 juta

+ Harga, kepraktisan, akomodasi
-  Tenaga, kurang eksklusif, pengendalian



Tes Lengkap Lamborghini Aventador Roadster LP700-4.

Lamborghini paling ahli membuat mobil ikonik. Dari seluruh produk mereka, tipe roadster bermesin V12 selalu menjadi yang utama. Tahun ini, sebagai kado ulang tahun ke-50, Lamborghini pun menghadirkan versi terbaru roadster V12 dalam wujud Aventador yang fenomenal. Kami sudah mencobanya di Miami awal tahun ini dan sekarang saatnya menjajal di Indonesia.

Teknisi Lamborghini mencurahkan banyak pikiran untuk atap yang bisa dibuka ini. Mereka menggunakan campuran serat karbon paling mutakhir untuk keringanan bobot serta kekuatan struktural. Hasilnya, Aventador Roadster ini hanya berbobot 60 kg di atas versi coupe dan memiliki rigiditas bodi serupa.

Tapi harus diakui memang butuh usaha dan waktu lebih untuk membuka tutup atapnya karena tak dilengkapi pelipat otomatis. Lamborghini tak ingin alat itu menambah bobot dan menyebabkan bentuk mobil tak secantik ini.

Ada luapan rasa tegang dan ceria saat memasuki kabinnya yang begitu modern. Posisi duduk luar biasa ergonomis dipadu bahan dan desain eksotis di kabin akan membuat Anda melupakan semua hal di dunia. Yang diinginkan di kabinnya hanya satu, segera mengendarainya.

Tekan tombol start di tengah, seketika unit mesin 5.498 cc-nya menderu keras. Suara-nya begitu merdu dan membuat ketagihan mendengarkannya. Ketika atap ditutup peredamannya memang sangat baik, namun Anda bisa membuka jendela kecil di belakang yang membuat kuping Anda langsung terhubung dengan mesin. Itu satu fitur kecil yang menggambarkan betapa Lamborghini menginginkan konsumennya menikmati keindahan suara mesin mereka.

Jalankan mobil ini di dalam kota, Anda akan merasa terintimidasi dengan visibilitas sempit serta dimensinya yang lebar. Penyaluran tenaganya sendiri tak menegangkan di moda Strada karena cukup halus dan mudah dikontrol. Tapi begitu moda pengendaraan dipindahkan ke moda Corsa dan Anda berani menekan gas lebih dalam, seketika semuanya berubah.

Dalam hitungan milidetik suara mesin berubah sangat garang serta badan terantuk ke belakang dengan keras. Hanya butuh waktu sekejap untuk membuat mesinnya menjerit ke 8.500 rpm. Tekan paddle-shift untuk menaikkan gigi, dan transmisi ini akan melakukan perpindahan secara kasar yang membuat kepala Anda terantuk lagi ke kursi.

Klaim 0-100 km/jam mobil ini dicapai dalam 3,0 detik. Di Indonesia dengan kondisi BBM tak sebaik di Eropa, kami masih bisa mencatat 3,3 detik. Hanya 0,1 detik di bawah tipe coupe. Kalau Anda punya nyali dan siap menanggung segala risiko­nya, Aventador Roadster siap melesatkan Anda ke top speed 350 km/jam. Di kecepatan itu, Anda akan menempuh panjang 1 lapangan bola dalam 1 detik saja.
 
First opinion
Mobil ini super dalam segala hal. Penampilannya luar biasa begitu pula rasa mengendarai serta performa brutalnya. Tidak lupa harganya juga super, hampir Rp 14 miliar dalam keadaan on-the road. Inilah mobil yang tepat bagi Anda para milyarder yang menginginkan supercar paling ekstrem. Jika tak mampu membelinya, mobil ini juga sangat bagus dikoleksi sebagai poster atau miniatur.

Sekilas Pandang
- Setiap tahun butuh sekitar Rp 150 juta untuk pajak STNK dan Rp 400 juta untuk mengasuransi­kannya.
- Baru ada 3 unit di Indonesia termasuk mobil tes kami, meski daftar tunggu sudah panjang.

Menguji Range Rover Vogue Terbaru

Tidak mudah mempertahankan gelar terbaik. Tapi sepertinya Range Rover tahu cara melakukan hal tersebut. Tiap generasinya selalu disebut jurnalis dunia sebagai yang terbaik, begitu pula generasi keempat yang kuncinya sudah di tangan kami ini.

Padahal bila dilihat sekilas dari luar, mobil ini seperti kurang kreatif. Gurat desainnya mirip dengan sebelumnya. Ini memang tidak buruk, tapi memang terkesan main aman. Berbeda dengan saat mereka mendesain Evoque misalnya. Lantas yang menggelitik, sirip udara samping yang dijadikan ciri khasnya kini ada di pintu tanpa memiliki fungsi teknis apapun.

Pintu surga dunia baru mulai terbuka saat Anda masuk ke dalamnya. Bukan hanya sangat mewah, rapi dan berkualitas, interior Range Rover juga begitu modern serta ergonomis untuk diduduki. Instrumen LED-nya sangat memikat, begitu pula dengan tuas transmisi bulatnya yang diwariskan dari Jaguar. Layar sentuh di tengah melengkapi aura fantastis di dalam.

Unit yang kami tes ini bermesin diesel 4.367 cc yang memiliki tenaga 339 dk. Tapi sebelum kami sempat mengetes performanya, kami merasa begitu terbuai dengan kehalusannya. Bahkan butuh waktu lebih dari setengah jam bagi seorang tester kami sebelum ia menyadari ini adalah mobil diesel.

Dengan torsi 700 Nm, performa mobil ini juga tak main-main. Hanya butuh 7,4 detik untuk menyentuh 100 km/jam dari berhenti. Saat akselerasi pun tak terdengar mesin bekerja keras, hanya dengungan sedikit dan desir angin yang mengiringi.

Kelembutan suspensi udaranya melengkapi kenikmatan berkendara Range Rover. Begitu halus dan empuknya, sehingga kami menilai mobil ini masih layak bila diberi merek Rolls-Royce sekalipun. Apalagi juga bisa diatur ketinggiannya sesuai kebutuhan.

Dan ada satu keunggulan Range Rover dibanding pesaingnya. Walau begitu nyaman, ia tetap sangat tangguh di off-road. Setidaknya ada 5 mode off-road yang bisa dipilih sesuai  medan yang akan dilalui. Ia juga dilengkapi hill descent control serta low range transfer case untuk medan sangat berat. Kami ragu ada pemiliknya yang tega membawa ke medan berat, tapi setidaknya mobil ini sanggup melakukan saat dibutuhkan.

Memang ada sedikit keluhan kami tentang mobil ini. Elemen pemanas di kaca depan kadang mengganggu kejernihan pandangan, lantas tombol ventilasi AC kerap membuka sendiri secara otomatis. Lantas harganya juga sangat mahal. Tapi itu tak menghilangkan kenyataan bahwa mobil ini berhasil meneruskan titel leluhurnya sebagai SUV terhebat.


Rival
Porsche Cayenne S 4.8 Tiptronic

Mesin: 4.806 cc V8, 385 dk
0-100 km/jam: N/A
Harga: Rp 2,9 miliar (off the road)

+ Akselerasi kuat, pe­ngendalian, fitur lengkap, posisi mengemudi
-  Konsumsi BBM, bantingan lebih keras, model eksterior


First opinion
Bila uang bukan masalah dan Anda menginginkan SUV terbaik, Range Rover terbaru ini jelas sangat layak dimasukkan sebagai pilihan kuat. Luar biasa nyaman, performa hebat, tangguh di off-road, memiliki segudang fasilitas modern serta interior fantastis. Mobil ini sangat menyenangkan untuk ditumpangi atau bahkan dikendarai sendiri.

Sekilas Pandang
•    Sudah dijual sekarang.
•    Ada pula pilihan mesin bensin 5.0 V8 dan trim Autobiography.

Hasil Tes Honda CR-Z Mugen RZ di Indonesia

Perkenalkan, Honda CR-Z Mugen RZ. Karya terakhir Mugen pada mobil sport hybrid Honda yang hanya diproduksi 300 unit di seluruh dunia. Kami secara eksklusif diizinkan Honda untuk mengetes lengkap kendaraan yang hanya satu-satunya di Indonesia ini, dan kami prediksi akan menjadi buruan kolektor di masa depan.

Jika Anda pecinta mobil dan modifikasi JDM (Japan Domestic Market), CR-Z Mugen RZ akan membawa Anda ke surga dunia. Tampilan luarnya sangat ‘JDM’ dengan cara yang berkelas. Lihat saja permainan spoiler berbahan serat karbon di sekujur bodi. Ban pun menggunakan tipe sport bercengkeraman dahsyat dengan ukuran favorit modifikasi JDM yakni 205/45 R17.

Secara keseluruhan dari luar mobil ini tampak seksi, ceria dan meletupkan gejolak jiwa muda. Apalagi dengan warna Azul Blue yang keren ini. Sebagai info, warna tersebut merupakan satu-satunya pilihan di tipe terbatas ini.

Tapi bukan Mugen namanya kalau hanya memoles eksterior. Di balik kap mesin, teknisi Mugen menyematkan sebuah supercharger yang mampu bekerja sinkron dengan mesin 1.496 cc hybrid-nya. Hasilnya tenaga naik 30 dk menjadi 156 dk. Enaknya supercharger, dari putaran bawah tenaga sudah terasa kuat. Saat akselerasi penuh motor listriknya sanggup menambah 20 dk lagi sehingga mobil mungil ini sekarang total memiliki 176 dk. Cukup untuk membuatnya menyengat di jalan.

Laju 0-100 km/jam kini tuntas dalam 8,3 detik saja. Tapi yang mengagumkan ia sama sekali tak kehilangan figur kehematannya. Di dalam kota secara meyakinkan masih mampu mencatat 14,5 km/liter sementara di tol bisa menorehkan 21 km/liter.

Tapi figur itu hanyalah angka. Hal yang paling menggoda indera kita ada di interiornya. Tata letak instrumen futuristis di CR-Z makin berkesan dengan kehadiran boost gauge di atas dasbor. Tuas transmisi serat karbon juga menambah sporty suasana. Kami sendiri sangat terkesan dengan posisi ber­kendaranya yang rendah dan ergonomis. Tak ada bosannya mengendarai mobil ini di jalan raya meski menggunakan manual. Dan sebagai catatan, Honda berhasil membuat transmisi manual ini bekerjasama secara sempurna dengan sistem auto start-stop mesinnya.

Selain itu mobil ini juga dilengkapi suspensi Mugen yang bisa diatur kekerasannya. Pengendalian jadi makin memukau meski rendahnya ground clearance membuat kita mesti berhati-hati di jalan rusak. Rem sendiri juga sangat responsif karena menggunakan Mugen.

Sebagai penanda ini mobil edisi spesial, terdapat emblem di tengah dasbor. Mobil tes kami memiliki nomor registrasi 088. Hal ini menimbulkan perasaan berada di sebuah mobil spesial. Tapi karena ini mobil sejatinya hanya dijual di Jepang, jangan kaget kalau MID-nya pun berbahasa Jepang. Butuh waktu agak lama dan dibarengi menebak-nebak hanya untuk mengatur jam.

Lupakan pula membawa teman di belakang, karena 2 bangku yang tersedia begitu mungil dan hanya cocok untuk balita. Mungkin bukan masalah, karena mobil ini memang paling nikmat dikendarai sendiri dengan raungan knalpot Mugen yang khas.

Rival
Abarth 695 Tributo Ferrari

Mesin: 1.368 cc 4-silinder, 180 dk
0-100 km/jam: 7 detik (klaim)
Harga: Rp 850 juta

+ Akselerasi kuat, transmisi ala Fer­rari, pengendalian, dijual di Indonesia
-  Posisi mengemudi, bantingan ke­ras, tak seeksklusif CR-Z

First opinion
Jika dijual Indonesia harganya akan mencapai Rp 800 juta. Tapi harga itu sangat layak mengingat kualitas serta eksklusivitasnya. Ba­nyak pesaing lain yang berlari lebih kencang, tapi hampir tak ada yang menawarkan keasyikan, kehematan serta eksklusivitas seperti CR-Z Mugen RZ. Sangat disayangkan mobil ini tak untuk dijual.

Sekilas Pandang
-  Hanya dijual di Jepang.
-  Unit tes kami adalah mobil pameran di IIMS yang kini dimiliki Honda Prospect Motor.

MINI John Cooper Works Concept Tampil Perdana di Detroit Auto Show 2014

MINI telah menyiapkan sejumlah menu lezat buat pengunjung North American International Auto Show (NAIAS) 2014 di Detroit, Amerika Serikat pada 18-26 Januari nanti. Namun, bintang utama adalah MINI John Cooper Works (JCW) Concept yang tampil perdana di dunia.
MINI JCW Concept tampil dengan kelir Bright Highway Grey yang dikombinasikan dengan aksen Chili Red. Sejumlah peranti peningkat aerodinamika (spoiler, rear spoiler, dan diffuser) serta pelek 18 inci yang ringan menjadi poin penting di mobil ini.
Selain itu, tentu saja MINI generasi terbaru turut meramaikan acara tersebut. Pengunjung akan menyaksikan dari dekat fitur-fitur unggulan seperti lampu depan LED, Head-Up Display. Saat peluncuran pada musim semi 2014, konsumen Amerika Serikat akan ditawarkan MINI Cooper dan Cooper S dengan transmisi manual 6-speed (standar) dan 6-speed otomatis (opsional).